Senin, 05 November 2012

Multikulturalisme

 Multikultural ternyata bukanlah suatu pengertian yang mudah . Di dalamnya terkandung dua pengertian yang sangat kompleks, yaitu "multi" brarti plural, banyak atau beragam, dan "kultural" yang berarti kultur atau budaya. Secara sederhana, masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri atas beragam kelompok sosial dengan sistem norma dan kebudayaan yang berbeda-beda. Masyarakat multikultural merupakan bentuk dari masyarakat yang anggotanya terdiri atas berbagai golongan, suku, etnis (suku bangsa), ras, agama, dan budaya. Mereka hidup bersama dalam wilayah lokal maupun nasional. Bahkan, mereka juga berhubungan dengan masyarakat internasional, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Keanekaragaman dalam masyarakat memiliki beberapa karakteritik.
Menurut Pierre L. Van den Berghe, karakteristik keberagaman tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Terjadinya segmentasi atau pembagian ke dalam kelompok-kelompok yang sering kali memiliki subkebudayaan yang berbeda satu sama lain.
  2. Memiliki struktur sosial yang terbagi dalam lembaga-lembaga yang bersifat nonkomplementer (tidak saling melengkapi).
  3. Kurang mengembangkan konsensus (kesepakatan) diantara para anggotanya tentang nilai-nilai yang bersifat dasar.
  4. Secara relatif, sering terjadi konflik antara kelompok yang satu dan yang lain.
  5. Secara relatif, integrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling tergantung dalam bidang ekonomi.
  6. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok lain.  
Multikultural tidak hanya bermakna keberagaman (kemajemukan), tetapi juga kesederajatan antarperbedaan. Maksudnya, dalam dalam multikulturalisme terkandung pengertian bahwa tidak ada sistem norma dan budaya yang lebih tinggi dari pada budaya lain, atau tidak ada sesuatu yang lebih agung dan luhur dari pada yang lain. Semua perbedaan adalah sederajat. Kesederajatan dalam perbedaan merupakan jantung dari multikulturalisme. Dengan demikian, secara konsep, masyarakat multikultural tidak sama dengan masyarakat majemuk. Masyarakat majemuk lebih menitikberatkan pada keanekaragaman suku bangsa dan kebudayaannya. Sedangkan masyarakat multikultural merujuk pada kesetaraan atau kesederajatan kebudayaanyang ada dalam sebuah masyarakat.

Multikultural menuntut masyarakat untuk hidup penuh toleransi, saling pengertian antarbudaya dan antarbangsadalam membina suatu dunia baru. Dengan demikian, multikultural dapat menyumbangkan rasa cinta terhadap sesama dan sebagai alat untuk membina dunia yang aman dan sejaterah. Dalam masyarakat multikulturalisme bangsa-bangsa dududk bersama, saling menghargai, saling membantu, dan tidak memandang apakah suatu kelompok masyarakat merupakan kelompok mayoritas atau minoritas sehingga tidak terjadi dominasi mayoritas dan tirani minoritas. Pemahaman manusia dalam memahami multikulturalisme akan memberikan peran dan sumbangan yang besar terhadap pembangunan dunia yang lebih baik. Suatu masyarakat modern tidak hanya memikirkan generasinya, tetapi juga mampu mewariskan kehidupan yang lebih baik untuk generasi yang akan datang.


Sumber : Maryati, kun dan Juju suryawati. 2001. Sosiologi 2 untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta : Esis   

  

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar